[FF EXO Special Baekhyun's Birthday] Fall In Love - Oneshot

Sunday, 5 May 2013

[FF EXO Special Baekhyun's Birthday] Fall In Love - Oneshot





Title : Fall In Love

Author : kaiwifey

Cast : Kim Taeyeon (SNSD), Byun Baekhyun (EXO-K)

Other cast : Park Chanyeol (EXO-K)

Genre : Songfic, Romance, Fluff

Rating : PG

Length : Oneshot

Note : Ini FF Spesial BAEKHYUN’s Birthday! ^^ Ultahnya sih nanti tanggal 6, cuman ya saya post sekarang aja mumpung lagi on, dan takutnya nanti hari senin gabisa post karena banyak kegiatan disekolah. FF ini terinspirasi dari lagunya Justin Bieber –Fall, aku selipin beberapa lirik lagunya tapi secara acak loh ya, makanya aku masukin songfic di genre. Tetep castnya aku pake Baekyeon! No bashing! Gasuka? Jangan baca! Enjoy, Happy reading^^

...

Disclaimer : Cast belong to God, their parents and SM! But, this story and plot pure belong to me!
Don’t Copy-Paste this FF!! Don’t Plagiarism!

#Fall In Love#


Well let me tell you a story
About a girl and a boy
He fell in love for his best friend

***

Hawa dingin menyelimuti minggu pagi kali ini. Jarum jam di tengah kota menunjukan pukul 8 pagi. Awan yang cukup mendung itu masih terus menurunkan gerimisnya. Seakan menabur sedikit kebahagiaan dibawah berkabungnya sang dewi hujan.

Seorang pria berambut coklat gelap yang kini berdiri di sekitar trotoar jalan, menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Sesekali Ia mengeratkan syal yang memeluk hangat leher putihnya. 

Tap

Tap

Kakinya melangkah perlahan menyusuri jalanan aspal menimbulkan riak disekitar genangan air yang ia pijak.

Senyum manis terus tersungging dibibir merahnya. Hatinya berdebar tak karuan dengan pikiran yang terus tertuju pada seseorang.

Seseorang yang sudah lama menyita perhatiannya.

Seorang gadis cantik yang sudah lama menjadi pujaan hatinya.

Sahabat terbaiknya.

Yah, hanya seorang sahabat..

...

Who’s gonna make you fall in love~

...

Kakinya berhenti tepat di depan sebuah kafe sederhana. Ia menghela nafas berkali-kali dengan tujuan menetralisir degupan jantungnya yang bertempo cepat.

Piuh

Hembusan nafas panjang mengiringi langkahnya memasuki kafe tersebut. Aroma berbagai macam kopi yang menenangkan dapat tercium olehnya. Matanya bergerak kepenjuru ruangan mencari sahabatnya.

Pupil matanya menangkap sesosok gadis yang dicarinya –tengah duduk sendiri di meja sudut ruangan-. Segera mungkin ia menghampiri gadis itu.

“ehm, taeyeon-ah?”

Gadis cantik berambut coklat kayu itu menoleh kearahnya. Mengerjapkan matanya –lucu- seraya tersenyum. Taeyeon berdiri, kemudian melangkah menyambut pria di depannya. Tubuh mungil itu kini mendekap hangat pria itu. tanpa tau tempo degupan jantung pria yang didekapnya kini tak bisa dibilang normal.

“kau lama sekali baekki!”

Baekki –baekhyun- hanya terkekeh pelan. Tubuhnya beringsut menduduki kursi tepat dihadapan taeyeon. Kedua tangannya bergerak menggenggam secangkir espresso hangat –milik taeyeon- kemudian menyesapnya.

“selalu seenaknya”

Matanya melirik ke arah taeyeon. 

DEG

Lagi, tak hanya jantunganya yang berdegup cepat. Desiran hangat yang mengikuti aliran darahnya pun kian memanas.

Wajah cantik yang selalu menjadi pusat perhatiannya.

Mata dengan iris coklat yang mampu menenangkan siapapun yang menatapnya.

Ah, semua yang ada pada gadis itu memang terlalu indah. Sempurna.

Pipi gadis itu menggembung lucu. Wajah kesalnya benar-benar membuat baekhyun mati-matian menahan diri agar tak mencubit pipi gadis cantik –sahabatnya- itu.

Duk

Suara debam kecil dari arah lain menyadarkan pria berambut coklat itu dari lamunannya.

“eh..  mianhae. Itu karena cuaca di luar sangat dingin” ucap baekhyun pelan. Kedua tangannya lantas meletakkan secangkir espresso hangat –yang menggoda- itu di tempat semula, kemudian menggosokan kedua tangannya pelan.

Masih dengan menggosokan kedua tangannya –kedinginan-, tanpa ia sadari gadis didepannya tengah menatap lekat kearahnya.

Wajah datar tanpa ekspresi dapat tertangkap diraut wajah taeyeon.
Ada rasa yang tak ia mengerti tiba-tiba menyelinap dihatinya.

...

Satu jam berlalu tanpa terasa. Gumpalan embun terlihat mengisi celah-celah kosong di permukaan kaca jendela. Tak sedikitpun membuat kedua sosok manusia itu tersadar dari percakapan hangat mereka. 

Awan diluar sana masih mendung dengan gerimis cukup lebat. Mengusir sebagian pejalan kaki untuk berteduh.

Hal itu pula yang membuat kafe tempat mereka berbincang mulai terasa ramai oleh pengunjung. Taeyeon melirik arlojinya. Pukul 9 pagi.

“Sudah cukup siang baekki. Aku harus pergi, ada janji setelah ini”

“baiklah, lain kali kita bisa mengobrol lebih banyak lagi”

Sebuah pelukan mengakhiri pertemuan singkat mereka pagi ini. Matanya masih menatap punggung taeyeon yang kian mengecil, hingga akhirnya menghilang dibalik pintu kafe.

Menyisakan baekhyun sendiri. Perlahan  ia menghela nafas. Menatap kosong kearah pintu kafe.

Ia merasa kasihan pada dirinya sendiri. Miris.

Kalimat gadis itu masih berputar diotaknya.

...

“baekki, kau tau sehun kan?”

 “ne, memangnya kenapa?”

“dua minggu yang lalu, aku dan sehun sudah resmi menjadi sepasang kekasih”

...

Kenyataan yang seolah menghempaskannya sesaat kedimensi asing yang dinamai patah hati. 


#Fall In Love#


When she's around, he feels nothing but joy
But she was already broken, and it made her blind


***
“Kau percaya tidak, seseorang akan merasa sakit hati disaat orang yang disukainya menangis”

“sudahlah Chanyeol, jangan berbicara lagi”

“jadi kau tak percaya?”

Baekhyun menghentikan aktivitas mencatatnya –tepatnya mengerjakan soal-. Diliriknya Chanyeol dengan kesal. Ia bukannya tidak mempercayai hal itu. hanya saja saat ini tak ada niat sedikitpun untuk mengobrol. Tentang apapun. Termasuk mendengar celotehan Chanyeol –temannya-.

“aku sedang sibuk. Tak ada waktu mendengar celotehmu, jadi aku rasa sebaiknya kau juga harus mencari referensi tentang teori seleksi alammu itu jika tak mau dihukum oleh Prof. Lee”

Pria yang lebih kecil dari Chanyeol itu kembali berkutat dengan buku tugasnya. Chanyeol mencibir. Tak seharusnya temannya itu mengingatkannya untuk membuat tugas berupa paper tentang seleksi alam dari Prof. Lee –yang menurutnya sangat amat konyol-.

“tugas macam apa ini?” pria berambut keriting dengan warna coklat terang itu mendengus sambil membolak-balikan buku tebal –sekitar 325 halaman- di tangannya.

“kau bisa diam tidak, chanyeol?”

“kau membuat moodku memburuk baek!”

Baek –begitu chanyeol memanggil baekhyun- tertawa kecil. Dalam hati terus bergumam tak jelas tentang chanyeol yang mengambil jurusan Sains, padahal ia sama sekali tak menyukai hal-hal yang berbau Sains. Seperti seleksi alam.

...

Suasana kantin cukup ramai. Baekhyun dan Chanyeol tentu memilih tempat tersebut untuk sekedar rehat sebentar dari berbagai tugas, sekalian menghabiskan waktu makan siang. 

“oh iya baek, bagaimana kabar pujaan hatimu, eoh?” seringai kecil terbentuk di bibir chanyeol –bermaksud menggoda-. Tapi ia segera mengubah mimik mukanya kembali melihat wajah baekhyun yang berubah lesu.

“kau baik-baik saja kan?”

“yes, of course”

“kenapa wajahmu seperti itu?”

“aniyo”

Chanyeol menghela nafas pelan. Sudah ia duga, ada sesuatu yang tidak beres dengan temannya itu. tak seperti biasanya, baekhyun akan terlihat sangat antusias dengan respon yang sedikit berlebihan jika menyangkut tentang ‘pujaan hatinya’.

Selang beberapa menit, semuanya masih sama. Mereka hanya diam sembari memakan makanan pesanan mereka masing-masing. Sesekali chanyeol melirik kearah baekhyun, sekedar memastikan keadaan temannya itu baik-baik saja atau tidak.

Tidak ada perubahan. Wajah baekhyun masih terlihat tidak baik-baik saja meskipun acap kali chanyeol bertanya dan ia menjawab ‘aku baik-baik saja’.

“kau tak berniat menceritakan apapun padaku?”

Baekhyun terlihat memikirkan sesuatu sebelum akhirnya ia menghela nafas cukup panjang. Pandangannya beralih menatap chanyeol. Setelah menimang-nimang untuk menceritakan perihal taeyeon yang sudah memiliki kekasih pada chanyeol, akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan semuanya. Seorang pria juga membutuhkan teman berbagi cerita kan?

“baiklah..”

Senyum lebar kini menghiasi bibir chanyeol. Ia sedikit merapatkan tubuhnya pada meja agar lebih dekat dengan baekhyun –yang duduk di depannya-. Wajahnya benar-benar serius.

“pertama aku akan menjawab jujur pertanyaanmu, aku sedang tidak baik-baik saja. Itu semua.. karena taeyeon. Dia.. ternyata dia sudah memiliki namjachingu”

Dadanya seketika terasa berat. Efek jatuh cinta dan patah hati sama dahsyatnya, batin chanyeol.

“dan kau menyerah?”

“oh ayolah chanyeol! Bukankah kau sudah tau dari dulu aku sudah menyerahkan? aku tak memiliki cukup keberanian untuk mengungkapkan perasaanku. Dan sekarang sudah benar-benar terlambat”

Chanyeol menatap iba pada temannya. 

“tapi setidaknya kau mengatakan semuanya pada taeyeon. Itupun jika kau ingin beban perasaanmu berkurang, Itu saja”

“gomawoyo chanyeol-ah, tapi sudahlah. Aku tak ingin merusak hubunganku dengan taeyeon. Cukup menjadi sahabatnya saja”

Pria yang dijuluki Happy Virus itu menepuk pelan bahu baekhyun –memberi semangat. 

***

Who's gonna make you fall in love
I know you got your wall wrapped on all the way around your heart
You're not gon' be scared at all, oh my love

[Siapa yang 'kan membuatmu jatuh cinta
Aku tahu hatimu tertutup rapat oleh dinding
Kau tak perlu takut sama sekali, oh cintaku]

...

 Malam semakin larut. Dentingan jarum jam masih mengisi keheningan diantara sepasang sahabat itu.
Ini adalah hari –atau malam- ke sembilan setelah mereka bertemu di kafe waktu itu. dan untuk pertama kalinya pula mereka bertemu di minggu ini. waktu yang sangat lama bagi sepasang sahabat untuk sekedar bertemu. Mau bagaimana lagi, tugas kuliah mereka yang membuat kerenggangan –cukup jauh- diantara mereka. Juga tempat berkuliah yang berbeda pula. Mengharuskan mereka melenan pahit rasa rindu yang saling mengikat diantara mereka –tanpa sadar-.

”Taeyeon-ah?”

“heum?”

“kau.. bgimana kabarmu?”

Gadis itu beralih menatap baekhyun. menatapnya lekat dengan perasaan yang, entahlah ia sendiri sulit menebaknya.

Hanya saja setiap perasaan aneh itu muncul, perasaan sesaklah yang ia dapat pada akhirnya.

“aku.. aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?”

Pria yang kini memakai jaket warna hitam itu menghela nafas. 

“aku–”

‘tidak’

“–baik-baik saja. Lalu, bagaimana.. hubunganmu dengan sehun?” Dengan menguatkan hati, kalimat itu lolos dari mulutnya, membuat Taeyeon menelan saliva dengan susah payah. Setitik air mata jatuh perlahan.

“aku dan sehun sudah berakhir, baekki” entah sejak kapan gadis didepan baekhyun menangis tersedu. Meskipun sudah beberapa kali tangannya menghapus kasar air matanya, tetap saja lapisan bening itu terus merembes keluar tanpa bisa ia tahan.

Perasaan sakit kini menjalar di sekitar ulu hati gadis itu. Mengingat jika kenyataannya ia benar-benar telah jatuh cinta pada seorang Oh Sehun. siswa terpopuler di kampusnya. Dan tentu saja banyak gadis disekelilingnya. Gadis-gadis yang dengan bodohnya dipermainkan Sehun. 

Sialnya ia adalah salah satu gadis bodoh yang sudah terperangkap dalam pesona Oh Sehun. 

“Uljima taeyeon-ah”

Tangis gadis itu pecah dengan tubuh yang kini memeluk erat tubuh baekhyun. 

...

I don't think I can stay sitting around while you're hurting babe
Come take my hand

...
Beribu-beriu bahkan berjuta-juta jarum seperti tertancap telak di dasar hatinya. wajah baekhyun meringis menahan koyakan yang menyisakan jejak perih, yang tentu membuatnya kesulitan untuk sekedar menghela nafas.

Sungguh ini lebih menyakitkan dibandingkan dengan melihat gadis itu tersenyum di pelukan sehun.
.
Bodoh. Ternyata yang dikatakan Chanyeol memanglah benar


#Fall In Love#


I will catch you if you fallBut if you spread your wings
You can fly away with me
But you can't fly unless you let yourself
You can't fly unless you let yourself fall

...

So fall in love

***

Hari ini Seoul kembali diguyur hujan. Arloji dipergelangan tangan baekhyun menunjukan pukul 2 sore. Ia kembali menghela nafas lelah. Menerobos hujan memang bukan pilihan yang bagus, atau akan lebih buruk jika ia membuat sahabatnya menunggu lama dengan berbagai sumpah serapah yang nanti dilayangkan padanya.

Tarikan nafas cukup keras dihembuskan kembali oleh baekhyun, sebelumnya ia mengeratkan lilitan syal berwarna merah marun dilehernya, kemudian berlari menerobos hujan.
Menuju kafe waktu itu.

...

Apa yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang sedang jatuh cinta?

...

Rambut sedikit basah. Meskipun tubuhnya –basah kuyup- serasa menggigil setelah dihantam beribu-beribu air hujan tak membuatnya menyesal. Justru ia menghela nafas lega. Setidaknya ia hanya terlambat 2 menit dari waktu yang sudah dijanjikan.

Tubuh itu kini masuk ke dalam kafe bersama tubuh-tubuh –basah kuyup- lainnya. Seperti biasa aroma menenangkan dari berbagai macam jenis kopi tertangkap indra penciumannya. Tak kalah menggoda dengan aroma Spaghetti buatan ibunya dirumah.

Pandangannya tak henti menyusuri setiap sudut kafe tersebut. Mencari sosok sahabatnya.
Baekhyun tersenyum kecil –bibirnya sedikit pucat- disaat matanya menemukan sosok yang dicarinya kini tengah duduk sambil menyesap secangkir.. ah pasti espresso hangat kesukaannya- di salah satu meja di dekat jendela.

Sontak kakinya melangkah menghampiri taeyeon.

“terlambat lagi, baekki”

Pria itu hanya terkikik geli. Gadis itu kini tengah cemberut. Persis seperti yang sudah ia duga sebelumnya. Ah.. wajahnya benar-benar lucu.

“kau–”

“kumohon jangan dulu bertanya apa-apa taeyeon-ah. aku kedinginan, dan aku ingin espresso panas. Segera”

Gerakan bibir taeyeon terhenti karena baekhyun lebih dulu berbicara. Seolah terhisap oleh tatapan mata baekhyun, pandangan taeyeon tak lepas dari mata baekhyun. Mata yang menatapnya dengan lucu –Puppy eyes yang sangat ia sukai. Apa yang barusan ia katakan? Sadar taeyeon!

“taeyeon?”

“eh.. ehm baiklah. Aku pesankan sebentar”

Baekhyun mengangguk. Matanya masih terus tertuju pada punggung taeyeon yang sudah sedikit jauh menuju meja pesanan. Seulas senyum manis tersungging dibibirnya. Perasaan hangat itu kembali menjalar memenuhi hatinya. Perasaan yang tiap harinya kian membuncah menimbulkan sensasi aneh yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

...

I’m here to make you happy, I’m here to see you smile
I’ve been wanting to tell you this for a long while

[Aku di sini tuk bahagiakanmu, aku di sini tuk buatmu tersenyum
Tlah lama ingin kukatakan ini kepadamu]

...

Ia sudah yakin dengan apa yang ingin ia katakan. Hal ini sudah ia pikirkan jauh hari sebelumnya. Dan ini keputusan finalnya. Baekhyun akan mengungkapkan semuanya.

Sesuai saran yang Chanyeol berikan. Tak peduli akhirnya akan bagaimana, yang terpenting ia sudah mengungkapkannya. Dengan begitu beban perasaannya akan sedikit berkurang.

“baekki, sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”

Pria bernama lengkap Byun Baekhyun itu berkali-kali menghela nafas. Gugup. Tentu saja! Siapa yang tak gugup disaat akan menyatakan cinta?

Oh baiklah ia tidak akan menyatakan cinta, hanya mengungkapkan perasaannya saja.

“begini, taeyeon. Aku..aku sebenarnya aku–”

“aku? Aku apa baekki-ah?” 

“Saranghae”

...

‘But did you know that I love you? or were you not aware?’
[Tapi tahukah kau bahwa aku mencintaimu? Atau tak sadarkah engkau?]

...

I will catch you if you fall
If you spread your wings
But you can’t fly unless you let yourself

...
Gadis itu terdiam cukup lama. Bagaikan sebuah mantra yang dapat menyihir pikiran taeyeon. .

“Kau tidak sedang bercanda kan, baekki?”

Ia menghela nafas dengan hati-hati ketika iris matanya menangkap gelengan kepala dari baekhyun
Wajah baekhyun tetap tenang. Matanya menatap lurus dimanik mata taeyeon. 

“tentu saja, apa ada yang salah?”

“bu..bukan seperti itu, maksudku–”

Mata gadis itu melebar sempurna. Kalimatnya terhenti akibat ulah baekhyun.

Baekhyun mencium bibirnya!

Pipi mereka bersemu merah. Ada perasaan lega di hati taeyeon. Begitupula dengan perasaan baekhyun.

Jantung keduanya berdegup cukup cepat.

...

Rasa penyesalan itu kini benar-benar nyata di rasakan hatinya. Ia tidak mengerti kenapa ia harus pertama kali jatuh cinta pada orang lain, jika tepat dismpingny ada seseorang yang mencintainya lebih dari apapun.

Nyaman. Ia merasa nyaman dengan perlakuan manis baekhyun terhadapnya. Ia merasa senang jika sedang berdekatan dengan baekhyun. tentu saja itu semua membuat jantungnya berdetak tak karuan.

“kumohon bantu aku, baekki”

***

[Aku kan memegangimu saat kau terjatuh
Jika kau kepakkan sayapmu
Tapi kau takkan bisa terbang jika kau tak mau]

...

Let yourself fall
You can fly away with me


#Fall In Love# 


END


0 comments :

Post a Comment